Bupati Grobogan, Hj. Sri Sumarni, S.H., M.M., menyampaikan permohonan maaf dan refleksi pencapaian selama delapan tahun masa kepemimpinannya pada Malam Tirakatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI.
Malam Tirakatan yang digelar pada Jumat (16/8/2024) yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat Kabupaten Grobogan, menjadi momentum bagi Bupati Hj. Sri Sumarni untuk mengungkapkan permohonan maaf atas segala keterbatasan dalam memimpin. Ia menyadari masih banyak pekerjaan rumah yang belum selesai, dan berharap estafet kepemimpinan daerah berikutnya dapat melanjutkan dan membawa Kabupaten Grobogan ke arah yang lebih baik.
Selama dua periode, atau hampir delapan tahun kepemimpinannya, Bupati Sri Sumarni merasa waktu tersebut terasa singkat untuk melaksanakan banyak hal. Namun, berbagai pencapaian berhasil diraih. Meskipun dihadapkan dengan keterbatasan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan telah berupaya melakukan berbagai perubahan.
Infrastruktur menjadi salah satu fokus utama, dengan kondisi jalan kabupaten dalam keadaan baik mencapai 86% dari sebelumnya 46%. Selama delapan tahun, sekitar 465 kilometer jalan beton dan 85 jembatan telah dibangun. Jalan Semarang-Purwodadi-Blora dan Purwodadi-Solo juga berhasil diperbaiki melalui APBN, meskipun merupakan kewenangan provinsi.
Di bidang irigasi, lebih dari 180 daerah irigasi atau sekitar 40 kilometer irigasi telah direhabilitasi. Dalam sektor perdagangan, tujuh pasar daerah telah dibangun, dengan pembangunan Pasar Glendoh senilai Rp24,4 miliar sedang berlangsung. Pasar Induk Purwodadi senilai Rp78 miliar juga akan segera dibangun, menjadikan 18 pasar rakyat yang menjadi tanggung jawab kabupaten semuanya telah terbangun.
Sektor kesehatan juga mengalami peningkatan dengan penyempurnaan RSUD dr. Raden Soedjati Soemodihardjo yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas unggulan seperti layanan hemodialisis dan onkologi. Dua RSUD baru, yaitu RSUD Ki Ageng Selo di Wirosari dan Getas Pendowo di Gubug, telah dibangun, dan 32 puskesmas yang tersebar di 19 kecamatan telah sesuai standar.
Di bidang pendidikan, lebih dari 320 gedung SD dan 180 gedung SMP telah direhabilitasi atau dibangun. Upaya penataan kota meliputi berbagai area seperti Alun-alun, Simpang Lima, dan taman-taman kota. GOR dan Gedung Dewi Sri juga merupakan bagian dari upaya menata kota Purwodadi.
Dalam tata kelola pemerintahan, Kabupaten Grobogan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas laporan keuangan daerah selama sembilan kali berturut-turut sejak 2016 hingga 2024. Mal Pelayanan Publik (MPP) dibangun sebagai komitmen untuk perbaikan pelayanan perizinan. Berbagai prestasi tingkat provinsi hingga nasional diraih, termasuk Satyalancana di bidang pertanian dan kesehatan, serta predikat nasional di bidang inovasi pelayanan publik seperti RKG dan SRG.-
Bupati Sri Sumarni menekankan bahwa pencapaian tersebut bukan hanya hasil karyanya sendiri, melainkan hasil kerja bersama seluruh elemen masyarakat Kabupaten Grobogan. Ini merupakan wujud semangat mengisi kemerdekaan dan melanjutkan estafet kepemimpinan demi Kabupaten Grobogan yang lebih baik.
(Protkompim—JSA)